Transisi dari mobil klasik berbahan bakar bensin ke mobil hybrid di Indonesia masih menemui kendala besar, terutama masalah harga. Misalnya Prius yang dijual dengan harga lebih dari 500 juta, dirasa lebih mahal hingga 1,5 kali dari mobil sejenis yang berbahan bakar bensin. Seperti dilansir Kompas, penjualan mobil hybrid Prius oleh pabrikan Toyota sebagai produsen mobil keluarga ideal terbaik Indonesia baru mencapai angka 19 unit, dan semuanya terjual di Jakarta. Padahal transisi ke penggunaan mobil hybrid memiliki keuntungan di dalam dua hal : sifatnya yang ramah lingkungan dan tingkat konsumsi bbm yang lebih rendah.
Langkah pemerintah Jerman sebenarnya patut ditiru pemerintah Indonesia. Kanselir Jerman 2 tahun lalu menggelontorkan dana lumayan besar sebagai diskon bagi para pemilik mobil yang sudah berusia 9 tahun ke atas untuk ditukarkan dengan mobil tipe hybrid. Diskon gila itu mencapai 40 juta per unit mobil.
Rasanya kalau pemerintah kita tanggap terhadap masalah lingkungan, kebijakkan diskon gila tersebut juga bisa diberlakukan di Indonesia, terlebih Indonesia juga sedang berusaha untuk mengurangi tingkat subsidi bahan bakar minyak. Apakah tidak lebih baik dilakukan kebijakkan diskon agar kemudian seterusnya terjadi pengurangan konsumsi bahan bakar secara global?
Teknis pemberian diskon bisa saja dengan bekerja sama dengan beberapa portal voucher potongan harga seperti di diskon gila disdus.com